ads
Belajar, menuntut ilmu, menggali pengalaman dari situasi di sekitar kita memang menarik. Dan melihat orang yang begitu semangat seperti Ibu memberikan inspirasi untuk juga menjalani sebagaimana hadist Rasuullah yang menyatakan ‘Utlubul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi’, tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.

Kamis, 22 Maret 2012

Hasil Karya

Salah satu ringkasan dari hasil karyanya.

Hampir setiap masalah tentang Turki pernah dibahas, namun demikian tidaklah berarti bahwa setiap orang telah memahaminya, terbukti dengan semakin menjalarnya sekularisme di Negara-negara muslim, bahkan menganggap bahwa Islam mengajarkan sekuralisme kepada umatnya. Padahal mereka secara sadar melihat bagaimana eksperimen yang dilakukan Turki tidak berbuah keberhasilan.
Keinginan Turki menjadi Negara sekuler dengan mengadopsi mentah-mentah peradaban dan kebudayaan Barat dimulai sejak pemerintahan Turki dipegang oleh Mustafa Kemal Atarurk.

Kemal beranggapan bahwa dengan mengadopsi kebudayaan dan peradban Barat kedalam tubuh Turki, maka dalam kurun waktu yang singkat. Turki akan menjelma menjadi sebuah Negara yang maju, seperti Barat. Peralihan ini tentunya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tatanan kehidupan beragama masyarakat Turki, yang pada saat itu didominasi oleh masyarakat muslim. Sehingga memunculkan sebuah pertanyaan: Majukah Islam dengan menjadi sekuler?


Anak dan Cucu dari Mbah H. Abdul Malik dan Mbah Hj. Mas Amah

H. Moch. Tholchah, dan  M. Arfan Mu’ammar,  lahir 3 November 1984 di Gresik, Alumni KMI Pondok Modern Darussalam Gontor 2003. Kini menjadi salah satu pengkaji di Centre for Islamic and Occidental Studies (CIOS) dalam bidang sejarah peradaban dan pendidikan Islam. Sekaligus menjadi staff di tempat yang sama. 

Tidak ada komentar: